Back Home

Hari pertama balik ke rumah tentu saja berberes dari A-Z. Emak satu ini nggak ada tuh, ceritanya ‘balas dendam’ kurang tidur selama kurang lebih seminggu, badan pegal dari perjalanan jauh dan lain sebaginya itu nggak boleh jadi alasan membiarkan semuanya kacau. Nah, itu saya. Hehe.

Aku sampai pukul satu dini hari, langsung membaluri badan Faza dengn parutan jahe dan bawang merah keprok. Menyusui dan memastikan dia tidur nyenyak. Menyapa Akib dan Biyya, they look so excited.

Seminggu tentu saja rumah terlihat horrible tapi aku benar-benar terharu begitu melihat ada nasi di ricecooker, alas kasur begitu licin siap untuk merebahkan badan, dan inilah bagian yang paling menggoda untuk segera tidur.

Tidak ada tumpukan baju kotor, tidak ada tumpukan piring kotor. Lelaki yang aku tinggalkan seminggu ini terlihat berusaha keras membantu, he did the best, maybe I can say that he tried already. So, seseram apapun kondisi rumah mulai teras ke gudang, aku bisa tetap tersenyum penuh terima kasih dan syukur.